Berkat Inovasi Unik, Sekolah Dulu Baru Nikah DIY Juara 1 KUA Teladan Nasional. Menteri Agama Lukman
Hakim Saifuddin mengatakan Kantor Urusan Agama (KUA) merupakan etalase terdepan
Kementerian Agama. Baik buruknya instansi ini dipengaruhi oleh performance atau
kinerja KUA yang keberadaannya di semua kecamatan di penjuru tanah air.
“KUA Garda terdepan dalam membangun citra
atau image Kemenag. KUA langsung memberi
pelayanan terhadap masyarakat,” kata Menag pada penutupan kegiatan pemilihan
Keluarga Sakinah dan KUA Teladan 2015 di auditorium HM Rasjidi Kemenag Jalan MH
Thamrin Jakarta Pusat, Selasa (18/08) sore. Hadir dalam acara tersebut, Sekjen
Kemenag Nur Syam, Dirjen Bimas Islam Machasin, dan Dirjen Bimas Katolik
Eusabius Binsai, Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kementerian Agama Hj. Trisna
Willy Lukman Hakim dan Ketua DWP Kemenag Sukindah.
Menurut Menag, saat ini sudah ada
perubahan secara signifikan di setiap KUA yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke. “ Memang masih ada oknum, tapi
KUA sekarang sudah berubah, ada kebijakan untuk tidak terjebak pada praktek
tidak terpuji, khususnya para teladan
ini,” tuturnya.
Menag juga berharap tradisi pemilihan
Keluarga Sakinah dan KUA Teladan sebagai tradisi yang baik yang telah cukup
lama dijaga oleh Kemenag dilakukan
kreasi atau inovasi sehingga bisa lebih dipahami masyarakat secara lebih luas.
“Kegiatan jangan dipersepsi jangan hanya milik Kemenag tapi juga pemerintah
daerah bisa ikut terlibat,” ujarnya.
Menurutnya, keluarga sakinah banyak
sisi-sisi positif bagi kalangan muda,
betapa keluarga sebagai unit terkecil dalam membangun masyarakat yang
lebih luas kemaslahatannya juga bagi bangsanya. “Tadi di istana Presiden Jokowi
sempat tanya apa kriteria teladan, Apa
definisi keluarga sakinah memang perlu kita cermati kembali sehingga punya
makna yang lebih komprehensif sehingga yang terpilih bisa mewakili berbagai
sudut pandang,” tutur Menag.
Adapun pemenang KUA Teladan terpilih
sebagai juara pertama, Jaenudin dari KUA kecamatan Pakem, Sleman, DI Yogyakarta
meraih nilai 515,4. Juara kedua, Ahmad Syaifudin kecamatan Banjarharjo, Jawa
Tengah (500,8). Juara ketiga, Ahmad Mulyadi, kecamatan Parenggean, Kalimantan
Tengah (487,6), harapan pertama M. Yusuf Panay, kecamatan Barangka, Sulawesi
Tenggara (475,6), harapan kedua, Muhammad Khairil Anwar, kecamatan Sukamulia,
NTB (462,8) dan harapan ketiga, Syafal Mart, kecamatan Baso, Sumatera Barat
(458,1).
Sedangkan pemenang Keluarga Sakinah
tingkat Nasional yaitu pasangan suami istri dari provinsi Sulawei Tengah H. Moh
Maruf Bantilan dan Hj. Nursidah Kasim
meraih nilai tertinggi (624). Juara kedua diraih pasutri asal provinsi
Jawa Timur H. Moh Yusuf Arthammin dan Hj Dewi Chosjidah dengan nilai 594.
Sedangkan juara ketiga, diraih pasangan
dari Sumatera Utara H. Fachruddin dan Hj
Naisah (591). Untuk juara harapan I, diraih pasangan dari Jambi H. Amiruddin
dan Hj Nurjalis (573), harapan II dari Gorontalo H. Nani Tuloli dan Hj Sofya
Tuloli (562), dan harapan III dari Kalimantan Selatan H. Asmaran dan Hj Halilah
(552).
Juara pertama KUA Teladan, Jaenudin
mengungkapkan rasa bangganya atas penghargaan yang telah diterima. Adapun kiat
yang telah dilakukan antara lain, selama ini pihaknya bekerjasama dengan
berbagai lembaga, seperti dengan Badan Latihan Kerja di kabupaten Sleman.
“Setiap manten ikut pelatihan kerja, bagi
calon manten yang belum punya kerja
punya keterampilan,” ucap Kepala KUA asal Majalengka yang sudah dinas di
Yogyakarta selama empat tahun ini.
Selain itu kerjasama dengan lembaga
pendidikan agar anak remaja jangan sampai terjerumus pergaulan bebas. Kita
cegah dalam lima hal yaitu, nikah dini,
kenakalan remaja, narkoba pergaulan
bebas dan hamil sebelum nikah. Jadi
sekolah dulu baru nikah ,” terang Jaenudin. (ks/dm/dm).
Sumber: yogyakarta.kemenag.go.id
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon