Dirjen Pendidikan Menengah Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Achmad Jazidie mengatakan bahwa program
pendidikan akselerasi akan dihapuskan mulai tahun ajaran 2015-2016. Penghapusan
ini terkait dengan diberlakukannya Kurikulum 2013 sekaligus untuk menghilangkan
diskriminasi antara anak yang pandai dan yang biasa-biasa saja.
Ia mengatakan sebagai gantinya program
akselerasi, yaitu bagi siswa kelas tiga SMU/SMK bisa mengambil mata kuliah di
perguruan tinggi. "Nantinya itu berdasarkan SKS, jadi siswa yang masih
belajar di SMU/SMK bisa mengambil mata kuliah di perguruan tinggi yang nantinya
akan diperhitungkan apabila masuk di perguruan tinggi," katanya, Rabu
(8/10).
Nantinya siswa yang mengambil mata kuliah
perguruan tinggi itu juga belajar bersama-sama dengan yang lain di dalam kelas.
"Jadi, dengan adanya program ini juga tidak menutup kemungkinan anak bisa
lulus lebih cepat dari waktu yang telah ditetapkan."
Program percepatan belajar (akselerasi)
adalah program layanan pendidikan khusus bagi siswa yang memiliki kecerdasan
luar biasa dengan penyelesaian waktu belajar lebih cepat dari waktu yang telah
ditentukan pada setiap jenjang pendidikan serta mudah menangkap pelajaran.
Adapun ciri-ciri intelektual siswa yang
berhak masuk kelas akselerasi, yakni siswa yang memiliki ingatan baik,
perbendaharaan kata luas, penalaran tajam, menguasai banyak bahan tentang
macam-macam topik, serta senang dan sering membaca. Sedangkan ciri-ciri
kreativitas siswanya, yaitu dorongan ingin tahu besar, sering mengajukan
pertanyaan yang baik, memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu
masalah, dan bebas dalam menyatakan pendapat.
Untuk ciri-ciri motivasinya, siswa
memiliki ketekunan dalam menghadapi tugas, ulet menghadapi kesulitan, tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi, dan ingin mendalami bahan atau
bidang pengetahuan yang diberikan.
Selain itu, menyinggung mengenai
pembagian buku paket Kurikulum 2013, Dirjen Pendidikan Menengah mengatakan
sudah mencapai 80 persen dan sekitar 20 persen yang belum dan diharapkan sampai
Oktober 2014 akan bisa diselesaikan semua.
"Memang masih ada sekolah-sekolah
yang belum menerima buku paket tersebut, utamanya di daerah Indonesia di
wilayah timur, tapi kami berharap Oktober 2014 semuanya sudah beres," ujar
Jazidie.
Ia mengatakan bahwa pelaksanaan Kurikulum
2013, ada buku yang dicetak pemerintah untuk dibagi-bagikan kepada sekolah,
baik SD, SMP, maupun SMU/SMK, secara gratis sebanyak 245 juta.
Sumber: republika.co.id
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon